Senin, 28 Mei 2012



DIA SAHABAT
Terkadang hidup ini pelik ketika sudah menemukan arti dari sibuk
Dan hidup ini akan terasa indah jika hadir seorang sahabat
Aku menemukan sesorang itu
Dan seiring berjalannya waktu aku nyaman denganmu
Dan akupun menikmati indahnya hidup ini
Terasa lengkap kalau waktu ini habis denganmu
Aku meyakini kamu selalu ada untukku
Dan kamu bilang aku selalu ada untukmu

Suatu saat terlintas sebuah satu pemikiran
Miliki satu visi menghadirkan suatu misi
Alasan memiliki kesamaan
Menghantarkan keyakinan kita bisa menggapai
Kesuksesan dalam kebersamaan
Aku semakin yakin bahwa inilah dia
Dia yang bisa membuatku hidup
Dia yang melukiskan senyuman diantara keluh
Dia yang menghadirkan tawa diredam rasa kecewa
Aku menamainya ‘Sahabat’

Arti senyummu
Mengisyaratkan bahwa kaulah sahabat itu
Semangat selalu kamu kata Saat hati ini gelisah
Dan akupun luluh juga, gembira
Sebuah kata-kata yang selama ini melekat
Dan saat itu aku memulai kesan denganmu
Katamu
‘aku akan mencoba menerima kekuranganmu’
‘aku akan menjadi pelengkapmu dengan kekuranganku’

Mungkinkah?
 hanya janji semu yang selepas kamu kata
hanya kata-kata sesaat tanpa sadar kamu berucap

mulai kecewa ...
Karena yang kudapati
kamu melupakan itu
saat ini

Aku kecewa, memang
Karena suatu ketika kamu lupa bahwa kita sahabat
Aku kecewa, iya
Kamu tidak sadar kamu punya sahabat
Mungkinkah kehadirannya mudah saja menggantikanku
Semudah itu?
- Cemburu -
Ketika aku berusaha menghadirkan kenyamanan
Dan waktu aku menemukan arti sebuah kata nyaman
Kamu berpaling sahabat,
Aku memang tidak berhak marah jika demikian
Karena bukan aku juga yang mampu
Bukan aku

Jika memang selama ini aku salah mengartikan kedekatan kita
Apakah aku selama ini hanya bermimpi?
Bermimpi memiliki seorang sahabat...

Alibi
Kamu bilang kamu tidak suka dengan sikapku
Sikap yang mana?
Aku pikir kamu itu menerimanya
Menerima segala kurang yang ada
Aku kira kamu memakluminya
Aku rasa kamu mengerti
Aku bersangka kamu pahami
Bodohnya aku
Sepertinya aku terlalu berkhayal
Sepertinya memang aku sedang bermimpi

Kalau memang, kamu tercipta bukan untukku
Aku akan merelakanmu,
Yang kini aku sebut sahabat
Bukan inginku jika harus aku lepaskanmu
Yang kini aku panggil sahabat
Bukan maksudku mudah saja membencimu
Karena sudah saatnya aku mengambil sikap
Bukan untuk berpura-pura bersikap
Tidak ingin aku menangisimu
Tidak mau juga aku harus menahanmu
Aku akan memberikan ruang untukmu
Ruang dimana kamu menemukan kebahagiaanmu
Meski kebahagianmu tidak denganmu
Pastilah aku akan bahagia
Bahagia dalam kecewa
Tapi cukuplah tahu saja

Dan biarlah sebutan sahabat ini tetap melekat ya
Bukan hanya bagian dari masa laluku kamu
Tapi kamu yang mengisi ruang hatiku untuk menjadikanmu
Menjadi seorang sahabat
Karena seperti apapun perlakuanmu terhadapku
Kamu masih tetap sahabatku
Bukan mantan sahabatku

Rasa ini akan tetap aku tahankan
Meski lara tapi sebuah janjiku untukmu
Jika nanti orang menanyakan siapa kamu
Aku akan menjawabnya dengan senyuman
Dan berkata dia sahabatku

Tapi sahabat ingatlah
Jika suatu saat nanti ada yang bisa aku beri untukmu, lagi
Balik kanan, dan lihatlah ada aku disini
Aku masih menjadi pendengar damaimu
Aku tidak akan mempertanyakan
Kenapa sebuah persahabatan berujung dengan demikian
Bukan sampai di sini
Karena aku meyakini kamu pergi untuk kembali
Dalam yakinku kamu pergi tidak untuk selamanya

Sahabat, aku sekarang melangkah tanpamu
Meskilah ada hambar kurasa tapi
Ini yang terbaik bukan?
Aku bisa hidup dengan atau tanpamu
Karena tidak selamanya
Aku bergantung denganmu,
Aku bisa hidup sendiri
Untuk mandiri

Dan aku akhirnya memutuskan untuk melangkah
Diatas kaki sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar