DIA SAHABAT
Terkadang
hidup ini pelik ketika sudah menemukan arti dari sibuk
Dan
hidup ini akan terasa indah jika hadir seorang sahabat
Aku
menemukan sesorang itu
Dan
seiring berjalannya waktu aku nyaman denganmu
Dan
akupun menikmati indahnya hidup ini
Terasa
lengkap kalau waktu ini habis denganmu
Aku
meyakini kamu selalu ada untukku
Dan
kamu bilang aku selalu ada untukmu
Suatu
saat terlintas sebuah satu pemikiran
Miliki
satu visi menghadirkan suatu misi
Alasan
memiliki kesamaan
Menghantarkan
keyakinan kita bisa menggapai
Kesuksesan
dalam kebersamaan
Aku
semakin yakin bahwa inilah dia
Dia
yang bisa membuatku hidup
Dia
yang melukiskan senyuman diantara keluh
Dia
yang menghadirkan tawa diredam rasa kecewa
Aku
menamainya ‘Sahabat’
Arti
senyummu
Mengisyaratkan
bahwa kaulah sahabat itu
Semangat
selalu kamu kata Saat hati ini gelisah
Dan
akupun luluh juga, gembira
Sebuah
kata-kata yang selama ini melekat
Dan
saat itu aku memulai kesan denganmu
Katamu
‘aku
akan mencoba menerima kekuranganmu’
‘aku
akan menjadi pelengkapmu dengan kekuranganku’
Mungkinkah?
hanya janji semu yang selepas kamu kata
hanya
kata-kata sesaat tanpa sadar kamu berucap
mulai
kecewa ...
Karena
yang kudapati
kamu
melupakan itu
saat
ini
Aku
kecewa, memang
Karena
suatu ketika kamu lupa bahwa kita sahabat
Aku
kecewa, iya
Kamu
tidak sadar kamu punya sahabat
Mungkinkah
kehadirannya mudah saja menggantikanku
Semudah
itu?
-
Cemburu -
Ketika
aku berusaha menghadirkan kenyamanan
Dan
waktu aku menemukan arti sebuah kata nyaman
Kamu
berpaling sahabat,
Aku
memang tidak berhak marah jika demikian
Karena
bukan aku juga yang mampu
Bukan
aku
Jika
memang selama ini aku salah mengartikan kedekatan kita
Apakah
aku selama ini hanya bermimpi?
Bermimpi
memiliki seorang sahabat...
Alibi
Kamu
bilang kamu tidak suka dengan sikapku
Sikap
yang mana?
Aku
pikir kamu itu menerimanya
Menerima
segala kurang yang ada
Aku
kira kamu memakluminya
Aku
rasa kamu mengerti
Aku
bersangka kamu pahami
Bodohnya
aku
Sepertinya
aku terlalu berkhayal
Sepertinya
memang aku sedang bermimpi
Kalau
memang, kamu tercipta bukan untukku
Aku
akan merelakanmu,
Yang
kini aku sebut sahabat
Bukan
inginku jika harus aku lepaskanmu
Yang
kini aku panggil sahabat
Bukan
maksudku mudah saja membencimu
Karena
sudah saatnya aku mengambil sikap
Bukan
untuk berpura-pura bersikap
Tidak
ingin aku menangisimu
Tidak
mau juga aku harus menahanmu
Aku
akan memberikan ruang untukmu
Ruang
dimana kamu menemukan kebahagiaanmu
Meski
kebahagianmu tidak denganmu
Pastilah
aku akan bahagia
Bahagia
dalam kecewa
Tapi
cukuplah tahu saja
Dan
biarlah sebutan sahabat ini tetap melekat ya
Bukan
hanya bagian dari masa laluku kamu
Tapi
kamu yang mengisi ruang hatiku untuk menjadikanmu
Menjadi
seorang sahabat
Karena
seperti apapun perlakuanmu terhadapku
Kamu
masih tetap sahabatku
Bukan
mantan sahabatku
Rasa
ini akan tetap aku tahankan
Meski
lara tapi sebuah janjiku untukmu
Jika
nanti orang menanyakan siapa kamu
Aku
akan menjawabnya dengan senyuman
Dan
berkata dia sahabatku
Tapi
sahabat ingatlah
Jika
suatu saat nanti ada yang bisa aku beri untukmu, lagi
Balik
kanan, dan lihatlah ada aku disini
Aku
masih menjadi pendengar damaimu
Aku
tidak akan mempertanyakan
Kenapa
sebuah persahabatan berujung dengan demikian
Bukan
sampai di sini
Karena
aku meyakini kamu pergi untuk kembali
Dalam
yakinku kamu pergi tidak untuk selamanya
Sahabat,
aku sekarang melangkah tanpamu
Meskilah
ada hambar kurasa tapi
Ini
yang terbaik bukan?
Aku
bisa hidup dengan atau tanpamu
Karena
tidak selamanya
Aku
bergantung denganmu,
Aku
bisa hidup sendiri
Untuk mandiri
Dan
aku akhirnya memutuskan untuk melangkah
Diatas
kaki sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar